Tazkirah

Sunday, February 29, 2004

Munajat seorang hamba di malam hari



Bangunlah insan, bangunlah!
Di waktu hening malam
di waktu sepi sebarang bunyi
di waktu manusia dilamun alam mimpi
di waktu embun pagi sedang berguguran
membasahi bumi
bangunlan insan, bangunlah
buang selimutmu!

Bersihkanlah badan dan pakaianmu
sujudlah menyembahkan muka di bumi
membesarkan Tuhanmu
panjatkanlah doa
pohonkan ampun dari-Nya
agar bersih hatimu
dan terang akalmu
tunduk nafsumu kepada kebenaran
darjat yang tinggi
bagi yg berjaga malam
di waktu sunyi sepi
untuk Tuhannya
darjatnya tinggi lagi
terpuji

Jadikan malam merintih
dan mengadu
kepada Tuhanmu
agar kerja kita di waktu siang dipimpin-Nya

menjadi rahib di malam hari dan singa di siang hari - hasan al banna

Sunday, February 22, 2004

Assalamualaikum warahmatullah,

In addition to faiz's entry, the dates of Islamic Spring Retreat (ISR) are as follow :

1) Penn State University, University Park
Mac 6 2004

2) University of Minnesota Twin Cities
Mac 13 2004

3) Indiana University Bloomington
Mac 14 2004

4) University of Michigan Ann Arbor
TBA

For those who are interested, please refer to Muhafiz Mustafa (a.k.a Imam) at muhafiz@purdue.edu

Saturday, February 21, 2004

Lagi tiga minggu ..
SPRING BREAK!! YESSSSSS~ (oppss .. alhamdu lillahhh)

Assalamu 'alaykum warahmatullah, teman-teman yang dikasihi.





Haaa .. mari kita cuba dengar hadith ni baik baik dan renungkan secara mendalam.

*take five untuk dengar hadith ni sampai habis*

Semua point dalam hadith ini menjuruskan kepada kita agar manfaatkan masa yang ada sebaik mungkin, terutama waktu lapang yang Allah berikan kepada kita. Pada waktu bilakah kita paling lapang? (dibaca: no stack of assignments, projects, quizzes, exams etc). Masa bila? Time cuti? Is that your final answer? Yes?

Yup .. betuuulll (kecuali for several exceptional cases). 10 markah!!

Maka lebih lebih lagilah semasa cuti spring break yang bakal menjelma, perlu untuk kita uruskan masa agar bermanfaat.

Diceritakan, pernah seorang yang zuhud hidupnya ditanya oleh seorang yang pekerjaannya mengejar dunia, "Bagaimana sebenarnya kau mampu untuk hidup sebagai seorang yang zuhud?" soalnya dengan penuh rasa kehairanan. Lantas tersenyum si zuhud dengan penuh hikmat ketenangan abadi. "Apa sebenarnya yang hendak dihairankan?", jawabnya penuh kelembutan. Si zuhud meneruskan mutiara katanya, "Ini tidak seharusnya menjadi kepelikan, kerana yang ingin dikejari olehku itu kekal abadi. Namun yang sepatutnya menjadi kehairanan ialah mengapa manusia mengejari dunia, sedangkan yang dikejarinya itu hanya bersifat sementara, tiada abadi dan bakal terhancur musnah kesemuanya".

Mendengar mutiara nasihat dari si zuhud, lantas si pengejar dunia terduduk dalam posisi tahiyat akhir bersama linangan air mata.

With that note taken, therefore it should act as a wake up call for ALL of us. What is the wake up call? It is for us, to not forget in doing activities that are most vital in our life. The things that would benefit us for the long term. Long term in a sense that's not only beneficial in this finite life, but more importantly that which would benefit us in the eternal life.

Soo .. spring break! Here's some activities that insha Allah would benefit each and everyone of us in the long run. To be or not to be - an agent of change. The choice is yours :)

1. What can you see … when darkness envelops? Which direction do you proceed … when the only light is the thunder of the approaching storm? Who do you believe … when under every shawl awaits a quivering dagger poisoned?

"Conquest: History of the Khulafaa" by Almaghrib Institute
Taught by Ustadh Muhammad AlShareef
http://www.almaghrib.org/
March 12-14 and 19-21 in Fairfax, VA


2. Islamic Spring Retreat (ISR)

a. Minneasota (Twin Cities)
Co-Ameer: Izuan

b. Penn State (College Station)
Ameer: Abdullah Din Suhaimi

c. Michigan (ann Arbor)
Ameer: Ihsan Khairir

d. Indiana (bloomington)
Ameer: Mazri Mahmood

http://www.misgonline.com

.. ada sesiapa yang lain nak tambah?

Wednesday, February 18, 2004

I asked Allah

I asked Allah to take away my pain.
Allah said No.
It is not for me to take away, but for you to give it up.

I asked Allah to make my handicapped child whole.
Allah said No.
His spirit is whole, his body is only temporary.

I asked Allah to grant me patience.
Allah said No.
Patience is a by-product of tribulations, it is not granted, it is learned.

I asked Allah to give me happiness.
Allah said No.
I give you blessings, happiness is up to you.

I asked Allah to spare me pain.
Allah said No.
Suffering draws you apart from worldly cares, and brings you closer to me.

I asked Allah to make my spirit grow.
Allah said No.
You must grow on your own, but I will prune you to make you fruitful.

I asked Allah for all things that I might enjoy life.
Allah said No.
I will give you life, so that you may enjoy all things.

I asked Allah to help me LOVE others, as much as He loves me.
Allah said ....... Ahhhh, finally you have the idea.

where did I get it from? -> islamicity.com

Monday, February 16, 2004

My Beloved

There was a time in my youth,
When Islam was only a custom.
They said "say La IIaha IIIa Allah,..
And pray, you'll go to Heaven."

Ah, how simple, no struggle in this,
Just a word, and simple act.
Thereafter I'm absorbed in this world again,
With my 'assured' place in Paradise intact.

But this was not to be my fate
For ALLAH chose to guide my heart.
I learnt of a man who struggled so hard
When his mission was from the start.

Spoke gently, kindness he knew.
Never fearing to say what's right,
His conviction in ISLAM was true.

The touch of his hand was as soft as silk
To comfort a crying child.
To mend his clothes, or do the chores,
Never complaining, he always smiled.

A living he made with his bare hands,
The same that held his mighty sword.
Valour shone from the edge of his blade,

His smell was always of musk,
And cleanliness he kept at his best.
Stark contrast with the heroes of today,
Who stink of beer and sweat.

He held the hands of his companions.
Unashamed to play with many children.
So modest, so humble, a perfect example,
That strangers could not recognise him.

His eyes slept little for nights were precious,
His prayers he treasured much greater.
To pray Tahajjud in the depths of night,
Seeking forgiveness, and nearness to his Creator.

He broke his tooth for me at Uhud,
And bled for me at Ta'if.
He cried for me, tears of concern,
Just so I could have this belief.

His enemies admired his teachings,
Uniting every religion, every clan.
Till ISLAM came to every corner of the world,
O, but indeed he was only a man.

To own a house, or build his wealth
Was not his main priority.
To establish ISLAM was more essential,
To bring us under a Higher Authority.

Don't you want him to plea for your case,
When before ALLAH-The Judge-you stand?
Don't you wish to be around his fountain,
A burning desire to drink from his hand?

So I love him more than all creation,
My Leader, my Humble Prophet.
Muhammad (SAWS) was a mercy to all mankind,
And to me, he is ... MY BELOVED !

Anonymous

Cekop dari : http://www.youngmuslims.ca

Saturday, February 14, 2004

Munajat Kekasih

Ya Allah Engkau Tuhanku
Tiada Tuhan melainkan Engkau
Engkau cinta agungku
Nabi Muhammad pesuruhMu

Ya Allah Engkau Tuhanku
Tiada Tuhan melainkan Engkau
Engkau cinta agungku
Nabi Muhammad pesuruhMu

Ya Allah Engkau sumber bahagia
Engkau sumber keselamatan
Ya Allah Engkau sumber keamanan
Engkau adalah segalanya

Ya Allah Engkaulah pelindungku
Engkaulah sumber rezkiku
Di waktu sakit kau sembuhkan
Di waktu lapar kau beri makan

Ya Allah Engkaulah pelindungku
Engkaulah sumber rezkiku
Di waktu sakit kau sembuhkan
Di waktu lapar kau beri makan

Ya Allah Engkau Tuhanku
Tiada Tuhan melainkan Engkau
Engkau cinta agungku
Nabi Muhammad pesuruhMu

Ya Allah Engkau cinta agungku
Cintaku haraplah dibalas
Ya Allah Engkau cinta agungku
Janganlah cintaku tidak dibalas

Ya Allah Engkau cinta agungku
Cintaku haraplah dibalas
Ya Allah Engkau cinta agungku
Janganlah cintaku tidak dibalas

Jangan biarkan ku tanpa pimpinan
Pimpinlah aku ke jalan yang benar
Kepada Engkaulah harapanku
Janganlah hampakan perasaanku

Jangan biarkan ku tanpa pimpinan
Pimpinlah aku ke jalan yang benar
Kepada Engkaulah harapanku
Janganlah hampakan perasaanku




-IKLAN-

Subject: Doing Without VPN

Assalamu 'alaykum warahmatullah,

For those yang sejak berzaman having problems with VPN and their email accounts, alhamdu lillah dah ada cara untuk atasi ...

http://directory.purdue.edu/MAIL-HUB/clients/outlook_express/index.shtml

Hope it helps, and saves a lot of time biiznillah.

Friday, February 13, 2004

Boikot Valentine



Risalah untuk boikot boleh di dapati di Boikot Valentine @Sodeeq.com

wassalam

Sunday, February 08, 2004

Tuhanku ampunkanlah segala dosaku
tuhanku maafkan lah kejahilan hambaMu

Ku sering melanggar laranganMu
dalam sedar ataupun tidak
ku sering meninggalkan suruhanMu
walau sedar aku milikMu

Tuhanku ampunkanlah segala dosaku
tuhanku maafkan lah kejahilan hambaMu

Bilakah diri ini kan kembali
kepada fitrah sebenar
pagiku ingat petangku alpa
begitulah silih berganti

Oh Tuhanku kau pimpinlah
diri ini yang mendamba cintaMu
aku lemah aku jahil
tanpa pimpinan dariMu

Ku sering berjanji depanMu
sering jua ku memungkiri
ku pernah menangis kerana Mu
kemudia ketawa semula

Bilakah diri ini kan kembali
kepada fitrah sebenar
pagiku ingat petangku alpa
begitulah silih berganti

Oh Tuhanku kau pimpinlah
diri ini yang mendamba cintaMu
aku lemah aku jahil
tanpa pimpinan dariMu

Kau pengasih
Kau penyayang
Kau pengampun
kepada hamba hamba Mu
selangkah ku pada Mu
seribu langkah Kau pada ku

Tuhan diri ini tidak layak ke syurga Mu
tapi tidak pula aku sanggup ke neraka Mu

ku takut pada Mu
ku harap jua pada Mu

moga ku kan selamat dunia akhirat
seperti rasul dan sahabat


Thursday, February 05, 2004

Bengkok

Buat renungan...


"Leceh betullah orang perempuan ni. Tegur sikit dah merajuk. Kena pujuk, nasihat lembut-lembut, cakap baik-baik... hai leceh betul. Tetapi kalau dibiarkan menjadi-jadi pulak! Kita punya kerja pun dia nak langgar. Buat kerja ikut semangat, tak pandang kiri kanan lagi."

"Eh, apa yang kau ngomelkan ni Fuad? Siapa yang buat hal kali ni?"

"Staf aku si Lina tu lah. Baru tegur sikit, dah monyok. Hari ni dah tak datang kerja. Susahlah macam ni. Kerja pejabat akan terganggu."

"Entah-entah dia ada hal lain. Engkau belum siasat dah jump to conclusion."

"Alaah... orang perempuan memang macam tu. Kan Nabi pun kata yang orang perempuan tu ibarat tulang rusuk yang bengkok? Sebab dia bengkoklah orang perempuan suka buat perangai. Kita nak luruskan nanti takut patah pulak. Kalau dibiarkan terus, makin bengkoklah. Hai susah, susah."

"Jangan cakap macam tu, Fuad. Maksud Hadis tu bukan begitu."

"Eh, kan Hadis itu sudah lumrah diperkatakan? Apa yang tak kena pulak, Naim?"

"Maksud aku begini. Menafsirkan Hadis itu seolah-olah orang perempuan tu memang Allah ciptakan sebagai satu golongan yang "disadvantaged" atau terkurang seperti yang engkau cakapkan seolah-olah mengatakan yang Allah itu berat sebelah. Walhal Allah itu Maha Adil dan Dia ciptakan lelaki dan perempuan itu sama sahaja dari segi kemampuan mereka untuk meningkatkan iman dan menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Bengkok yang disebut di dalam Hadis itu bukan bermakna yang mereka itu sentiasa cenderung ke arah melakukan perkara-perkara yang tidak baik. "Buktinya, apabila Rasulullah s.a.w. datang membawa ajaran Islam, baginda menaikkan taraf perempuan yang sebelum itu dianggap "golongan yang tak berguna" kepada 'sayap kiri' kepada masyarakat. Baginda ada memberikan tugas-tugas yang penting kepada orang perempuan, terutama bila kaum lelaki keluar berperang. Sebagai sayap kiri, tentulah mereka diiktiraf seimbang dengan sayap kanan."

"Tapi, memang orang perempuan kuat me rajuk. jenuh kita nak layan dia."

"Merajuk bukan berlaku pada orang perempuan saja. Orang lelaki juga kuat merajuk. Mungkin cara merajuk atau cara 'protes' tu yang tak sama. Punca merajuk sebab iman lemah, bukan sebab jantina. "Lagipun, apa salahnya kalau kita tegur orang perempuan dengan berlemah-lembut dan berhikmah. Bukankah begitu tuntutan Islam. Kalau kita marah-marah sehingga mereka merajuk, bukan mereka yang salah, tetapi kitalah yang salah. Entah-entah waktu itu kita lebih 'bengkok' daripada mereka!"

"Eh, eh engkau ni. Asyik nak bela orang perempuan aje."

"Aku bukannya nak bela siapa-siapa. Aku cuma nak betulkan pemahaman yang tidak betul terhadap Hadis tu."

"Apa maksud sebenar Hadis tu?"

"Orang perempuan yang diibaratkan seperti tulang rusuk yang bengkok itu bukan bermakna satu kekurangan, tapi sebenarnya adalah satu 'penyempurnaan'. Sepertimana juga usus manusia yang berlipat-lipat dan berlingkaran itu bukanlah satu ketidakbetulan tetapi begitulah keadaan usus yang sempurna. Bengkoknya tulang rusuk itu kerana ia bersifat `pelindung'. la melindungi organ-organ penting di dalain tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, hati dan limpa. Kalau tulang kakilah yang diletakkan di dada manusia, sudah tentu ia tidak dapat berperanan sepertimana tulang rusuk yang bengkok itu "

"Oh begitu. Jadi bila Nabi katakan yang orang perempuan itu seperti tulang rusuk yang bengkok, beliau hanyalah hendak memperlihatkan perbezaan peranan mereka berbanding lelaki?"

"Begitulah. Selain itu, maksud `tulang rusuk yang bengkok' itu ialah sifat `rahmah'. "Ini bermakna bengkoknya wanita ialah sifat semulajadi yang Allah ciptakan untuk wanita agar dia dapat memainkan peranan yang tidak dapat dimainkan oleh lelaki. Orang perempuan itu sifat semula jadinya penyayang. Perasaannya halus. Kerana adanya sifat-sifat itu, orang perempuan boleh sabar menjaga dan melayan anak-anaknya yang berbagai kerenah. Mereka juga sabar dan tekun melakukan kerja-kerja rumah yang mungkin kepada kita sangat membosankan."

"Begitu jugalah di dalam masyarakat, orang perempuan sangat sesuai menjadi guru, jururawat, dan apa juga bidang yang dalam kemampuannya. Oleh itu jangan cuba buang sifat "bengkok" ini daripada orang perempuan dengan memberikan mereka tugas-tugas yang tidak sesuai. Kalau tulang rusuk sudah patah, organ-organ yang penting tadi tidak akan selamat.

"Jadi peranan mereka sebenarnya penting. Bayangkanlah betapa besar peranan dan jasa ibu yang menjaga dan mengasuh kita dari kecil hinggalah besar"

"Hmm, betul tu Naim." "Sebenarnya tiada siapa yang 'bengkok' mengikut tafsiran yang engkau gunakan. Bengkok atau tidaknya seorang lelaki atau perempuan itu bergantung kepada iman dan akhlaknya. Orang lelaki kalau tidak berusaha untuk membuang sifat-sifat yang terkeji di dalam dirinya pun akan jadi bengkok juga, malah lebih bengkok dari orang perempuan yang ada usaha membaiki dirinya."

"Baru aku sedar, akulah yang bengkok. Asyik marah-marah dan tidak sabar"

"Memang tidak sepatutnya kita lihat orang lain itu lebih `bengkok' daripada kita. Sebaliknya kita patut sentiasa merasakan yang kitalah yang lebih `bengkok' daripada semua orang lain di muka bumi ini... "

cekop dari : http://haridah.sodeeq.com





Wednesday, February 04, 2004

Assalamualaikum wbt...

I would like to share these advises (naseehah) of Prophet Muhammad SAW to Abu Dzar Al-Ghifari which I took notes from the halaqah given by Bro Ibrahim last week.

7 advises were:

1. Sentiasa berdampingan dengan orang2 miskin.
2. Jangan pandang orang yg di atas kita dari segi harta. Maksudnya elakkan meng"compare" diri kita dengan org yg lebih banyak harta atau kekayaannya dari kita. Ini untuk mengelakkan kita dari rasa tidak bersyukur kepada Allah atas nikamat yg kita peroleh.
3. Jangan suka minta-meminta dari orang lain.
4. Rapatkan hubungan dengan keluarga dan kaum kerabat ( kith and kin).
5. Berkatalah benar walaupun pahit.
6. Jangan takuti cemuhan orang bila memberi nasihat.
7. Banyakkan dzikir " Laahaulawalaa Quwwata Illaa Billaah."

- InsyaAllah ni la sedikit sebanyak yg dapat dikongsikan. Jika ada sebarang kesilapan terutama nya interpretation yg kurang jelas tentang nasihat Nabi SAW ini, sila buat correction yg sepatutnya. Jazakumullahkhair

Sunday, February 01, 2004

Assalamualaikum wbt...
Lets us know and remember about the "ten great companions" who were promised Jannah as prophet Muhammad SAW had said:
1. Abu Bakr r.a.
2. Umar r.a.
3. Uthman r.a.
4. Ali r.a.
5. Abu Ubaidah ibn Al Jarrah r.a.
6. Saad ibn Abi Waqas r.a.
7. Zubair ibn Al Awwam r.a.
8. Thalhah ibn Ubaidillah r.a.
9. Abdul Rahman ibn Auf r.a.
10. Said ibn Al Zaid r.a.